Tampilkan postingan dengan label love. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label love. Tampilkan semua postingan

Rabu, 04 Mei 2011

sista G

my son



Happy Birthday My son



2 Mei 2011….Today I'm taking a break from my Monday activity to wish my son a happy 2th birthday.it's big time.
I love his sense of humor, his limitless imagination, and his tender heart. He has an ever-growing sensitivity to the things of God, and is ready for the challenge of becoming a godly young man.
I've learned so much from getting to his mom, He's taught me patience, grace, compassion, and the appreciation of a good riddle.
Today, I pray a special blessing on him, and on all mothers of sons. What a privilege to be part of his life, to have a hand in shaping him!
"… my son, be strong in the grace that is in Christ Jesus …" 2 Timothy 2:1

My Poet for you, Son...

happy birthday to you son
you’ve brought me so much joy
with every little thing you do
I'm glad that you’re my boy
i still remember having you
on that joy day
the tears i shed of happiness
said more than i could say
i thanked the Lord from up above for giving you to me
then made a pledge to care for you
to the uttermost degree
through the years you’ve blessed me
much more than i could you
i love you so, my dear sweet son
my pledge i do renew
your friendship is my most treasured one
thank you for all the joy and all the laughter
and thank you for the love you've given me
happy birthday son

2 Mei 2011
Gabriel Guido Gentza Gaga

Minggu, 15 Agustus 2010

Aku mengingatmu

Aku mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali aku mengingatmu....FILIPI 1:3

Aku mengucap syukur kepada Allahku, karena kau pernah menyakitiku
Aku mengucap syukur kepada Allahku, karena kau membuatku berani mengartikan cinta
Aku mengucap syukur kepada Allahku, karena kau Tuhan jadikan percobaanku
hingga kini....
Aku selalu mengucap syukur kepada Allahku, karena kau pernah hadir di hidupku

Minggu, 20 Juni 2010

Heaven Knows...who is that

Barangkali cinta…
jika darahku mendesirkan gelombang
yang tertangkap oleh darahmu
dan engkau beriak karenanya.
Darahku dan darahmu,
terkunci dalam nadi yang berbeda,
namun berpadu dalam badai yang sama.

Barangkali cinta…
jika napasmu merambatkan api
yang menjalar ke paru-paruku
dan aku terbakar karenanya.
Napasmu dan napasku,
bangkit dari rongga dada yang berbeda,
namun lebur dalam bara yang satu.

Barangkali cinta…
jika ujung jemariku mengantar pesan
yang menyebar ke seluruh sel kulitmu
dan engkau memahamiku seketika.
Kulitmu dan kulitku,
membalut dua tubuh yang berbeda,
namun berbagi bahasa yang serupa.

Barangkali cinta…
jika tatap matamu membuka pintu menuju jiwa
dan aku dapati rumah yang kucari.
Matamu dan mataku,
tersimpan dalam kelopak yang terpisah,
namun bertemu dalam setapak yang searah.

Barangkali cinta…
karena darahku, napasku, kulitku,
dan tatap mataku,
kehilangan semua makna dan gunanya
jika tak ada engkau di seberang sana.

Barangkali cinta…
karena darahmu, napasmu, kulitmu,
dan tatap matamu,
kehilangan semua perjalanan dan tujuan
jika tak ada aku di seberang sini.

Pastilah cinta…
yang punya cukup daya, hasrat, kelihaian,
kecerdasan, dan kebijaksanaan
untuk menghadirkan engkau, aku,
ruang, waktu,
dan menjembatani semuanya
demi memahami dirinya sendiri.