Ciri khas perkembangan remaja adalah sebagai berikut :
• Mengalami perubahan fisik (pertumbuhan)
• Mempunyai energi yang berlimpah secara fisik dan psikis yang mendorong mereka untuk berprestasi dan beraktivitas
• Mengarahkan perhatian pada teman sebaya dan berangsur melepaskan diri dari keterikatan keluarga
• Remaja memiliki keterkaitan yang kuat dengan lawan jenis (timbul keinginan untuk akrab dengan lawan jenis)
• Periode idealis / terbentuknya keyakinan tentang kebenaran, keagamaan dan kebijaksanaan benar terjadi di masyarakat.
• Menunjukkan kemandirian
• Periode transisi antara kehidupan kanak-kanan dan kehidupan orang dewasa
• Pencarian identitas diri
Tidak setiap remaja mengalami setiap ciri khas perkembangan remaja diatas. hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
1. FAKTOR INTERNAL
• Faktor keturunan
Misalnya pada anak yang cacat sejak lahir. Hal ini menyebabkan ia tidak mengalami sepenuhnya perkembangan disetiap ciri khas remaja, seperti :
Perubahan fisik yang tidak normal (tinggi badan, berat badan, dsb)
Pola asuh asuh orang tua yang cenderung masih memperlakukan remaja sebagai anak-anak, sehingga anak tidak menunjukkan kemandirian, tidak memiliki keleluasaan dalam memenuhi tugas perkembangan sesuai dan mentalnya.
Kehidupan keluarga broken home, dan tidak harmonis akan menyebabkan anak tidak kerasan tinggal dirumah. Anak tidak merasa aman dan tidak mengalami perkembangan emosional yang seimbang. Akibatnya, anak mencari bentuk ketentraman diluar keluarga, misalnya bergabung dalam kelompok preman dan lain-lain. Banyak keluarga tidak mau tahu dengan perkembangan anak-anaknya dan menyerahkan seluruh proses pendidikan anak kepada sekolah. Hal keliru ini sering terjadi bahwa materi tidak menjadi jaminan berlangsungnya perkembangan kepribadian yang optimal bagi para remaja
2. FAKTOR EKSTERNAL
Status sosial ekonomi
anak yang kurang gizi, pertumbuhannyapun akan terhambat, sebaliknya yang cukup gizinya baik pertumbuhannya pesat. Kekurangan gizi, menyebabkan banyak remaja lemah, tidak sehat, tidak enerjik, yang mana menghambat proses pertumbuhannya.
Kesehatan
anak yang tidak sehat tentu menghambat pertumbuhannya.
Stimulasi lingkungan
lingkungan yang sehat menciptakan remaja yang bertumbuh sehat pula. Sebaliknya, jika remaja hidup dilingkungan yang tidak sehat berakibat remaja tidak bertumbuh sehat. Misalnya tidak ada keyakinan seorang remaja tentang kebenaran, tidak ada tujuan hidup yang pasti, bahkan remaja menjerumuskan diri pada pergaulan bebas.
PRINSIP PERKEMBANGAN REMAJA
1. Prinsip Kematangan (kognitif, sosial dan emosional serta moral)
2. Prinsip kesatuan organisasi (suatu kesatuan fisik dan psikis)
3. Prinsip tempo dan irama perkembangan (berkembag dengan tempo dan irama yang teratur)
4. Prinsip kesamaan pola (mengikuti pola yang umumnya sama dengan perkembangannya)
5. Prinsip kematangan (matang secara intelektual, sosial maupun emosional)
6. Prinsip kontinuitas (perkembangan berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan)
Dari ke 6 prinsip diatas, ada beberapa prinsip perkebangan remaja yang sering dilanggar oleh orang tua sehingga remaja berbuat menyimpang.
Prinsip Kematangan
Sikap orang tua yang terlalu memanjakan anaknya akan menimbulkan kematangan emosional sosial dan bahkan moral yang kurang pada seorang anak. Anak menjadi kurang memiliki sikap empati pada orang lain dan kurang bisa bersikap dewasa sesuai usianya.
Sikap orang tua yang kurang terbuka, tidak memberikan penjelasan ataupun alasan pada suatu masalah kepada anaknya, akan menghambat perkembangan kognitif anak tersebut.
Prinsip kesatuan organisasi
Sikap orang tua yang memanjakan anak dan hanya memberikan fasilitas berupa materi pada anak, menimbulkan sikap ketidakmandirian dan terhambatnya perkembangan fisik dan psikis secara serempak. Misalnya : anak yang seharusnya sudah bisa mandiri dengan persiapannya sendiri seperti makan, berpakaian, bahkan pergi sendirian, tetapi masih didampingi oleh asisten seperti pembantu atau baby sister untuk membantunya.
Prinsip tempo dan irama
Tempo dan irama perkembangan anak berbeda-beda, terutama pada kematangan berpikir seringkali orangtua memaksakan anak mereka lebih atau minimal sama dengan anak orang lain. Berkiblat pada kesempurnaan orang lain, orang tua sering memaksakan kehendaknya, misalnya : pada usia terlalu dini, anak dipaksakan jadi jenius dengan diberikan les-les yang memberatkan.
Orang tua mestinya merefleksi diri untuk lebih memperhatikan masa perkembangan anak remajanya, misalnya :
• diusia remaja keinginannya untuk mandiri begitu tinggi, sehingga timbul rasa selalu ingin melakukan hal-hal yang mereka anggap baik. Biasanya menuntut orangtua untuk memahami. Seringkali terjadi pertentangan antara remaja dan orangtua. Menangani masalah ini, orangtua tidak harus berlaku keras dan otoriter. Memberi pemahaman yang baik tentang keinginan dan tidak perlu mengkonfrontasi mereka dan beri pemahaman mengenai bagaimana mengambil keputusan yang saling menghormati hak orangtua maupun remaja.
• Pada masa remaja, terjadi perubahan dari segi fisik dan berakibat pada segi psikis remaja, menimbulkan banyak gejolak dalam diri remaja. Seringkali anak bingung dan terjebak dalam situasi itu. Menghadapi perubahan tersebut, orangtua perlu memberi pengertian tentang perkembangannya, dan selalu membimbing dengan kasih sayang.
• Pada usia remaja, keinginan remaja untuk membuktikan diri tinggi, sehingga orangtua perlu melihat dan memfasilitasi keinginan tersebut.
kepustakaannya yg jelas dong...
BalasHapusVery good and I am helped by this theory....Thanks
BalasHapus