Please always inspiring others, to be a better person, to never stop achieving, to keep going, to forgive and to enjoy the present
Rabu, 22 Juni 2011
masalah yang dihadapi remaja sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhannya
KEBUTUHAN REMAJA
Ada sejumlah kebutuhan utama yang penting untuk dipenuhi, yang meliputi:
1. Kebutuhan akan kasih sayang
2. Kebutuhan akan keikutsertaan dan diterima dalam kelompok
3. Kebutuhan untuk berdiri sendiri
4. Kebutuhan untuk berprestasi
5. Kebutuhan akan pengakuan dari orang lain
6. Kebutuhan untuk dihargai
7. Kebutuhan untuk memperoleh falsafah hidup yang utuh
Beberapa masalah yang dihadapi remaja sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhannya dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Upaya untuk dapat mengubah sikap dan perilaku kekanak-kanakan menjadi sikap dan perilaku dewasa, tidak semuanya dapat dengan mudah dicapai baik oleh remaja laki-laki maupun perempuan. Pada masa ini remaja menghadapi tugas-tugas dalam perubahan sikap dan perilaku yang besar, sedang di lain pihak harapan ditumpukan pada remaja muda untuk dapat meletakkan dasar-dasar bagi pembentukan sikap dan pola perilaku. Kegagalan dalam mengatasi ketidakpuasan ini dapat mengakibatkan menurunnya harga diri, dan akibat lebih lanjut dapat menjadikan remaja bersikap keras dan agresif atau sebaliknya bersikap tidak percaya diri, pendiam atau kurang harga diri.
2) Seringkali para remaja mengalami kesulitan untuk menerima prubahan-perubahan fisiknya. Hanya sedikit remaja yang merasa puas dengan tubuhnya. Hal ini disebabkan pertumbuhan tubuhnya dirasa kurang serasi. Ketidakserasian proporsi tubuh ini sering menimbulkan kejengkelan, karena ia (mereka) sulit untuk mendapatkan pakaian yang pantas, juga hal itu tampak pada gerakan atau perilaku yang kelihatannya “wagu” dan tidak pantas.
3) Perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan kebingungan remaja untuk memahaminya, sehingga sering terjadi salah tingkah dan perilaku yang menentang norma. Pandangannya terhadap sebaya lain jenis kelamin dapat menimbulkan kesulitan dalam pergaulan. Bagi remaja laki-laki dapat menyebabkan berperilaku “menentang norma” dan bagi remaja perempuan akan berperilaku “mengurung diri” atau menjauhi pergaulan dengan sebaya lain jenis. Apabila kematangan seksual itu tidak mendapatkan arahan atau penyaluran yang tepat dapat berakibat negatif.
4) Dalam memasuki kehidupan bermasyarakat, remaja yang terlalu mendambakan kemandirian, dalam arti menilai dirinya cukup mampu untuk mengatasi problema kehidupan, kebanyakan akan menghadapi berbagai masalah, terutama masalah penyesuaian emosional, seperti perilaku yang over acting, “lancang”, dan semacamnya.
5) Harapan-harapan untuk dapat berdiri sendiri dan untuk hidup mandiri secara sosial ekonomis akan berkaitan dengan berbagai masalah untuk menetapkan pilihan jenis pekerjaan dan jenis pendidikan. Penyesuaian sosial merupakansalah satu yang sangat sulit dihadapi oleh remaja. Mereka bukan saja harus menghadapi satu arah kehidupan, yaitu keragaman norma dalam kehidupan bersama dalam masyarakat, tetapi juga norma baru dalam kehidupan sebaya remaja dan kuatnya pengaruh kelompok sebaya.
6) Berbagai norma dan nilai yang berlaku di dalam hidup masyarakat merupakan masalah tersendiri bagi remaja; sedang di pihak remaja merasa memiliki nilai dan norma kehidupannya menghadapi perbedaan nilai dan norma kehidupan. Menghadapi perbedaan norma ini merupakan kesulitan tersendiri bagi kehidupan remaja. Seringkali perbedaan norma yang berlaku dan norma yang dianutnya menimbulkan perilaku yang menyebabkan dirinya dikatakan “nakal”
Apabila ada kebutuhan remaja yang tidak terpenuhi maka akan terjadi perilaku menyimpang, dan dapat merugikan bagi diri remaja itu sendiri maupun orang lain. Timbul perasaan kecewa atau frustasi. Perasaan konflik dan kecewa dapat dipastikan terjadi pada siswa remaja yang berupaya untuk mencapai dua tujuan yang bertentangan.
remaja yang kebutuhan-kebutuhannya tidak terpenuhi dapat melakukan tingkah laku mempertahankan diri seperti tingkah laku agresif, kompensasi, identifikasi, rasionalisme, proyeksi, pembentukan reaksi, egosentris, menarik diri, dan gangguan pertumbuhan fisik
USAHA-USAHA MEMENUHI KEBUTUHAN REMAJA
Lingkungan keluarga mempunyai peranan penting dalam membantu remaja mengarahkan sikap dan perilaku remaja untuk mencapai pemenuhan kebutuhan yang diharapkan. Di samping keluarga, pihak sekolah juga memiliki sumbangan yang besar dalam memenuhi kebutuhan remaja. Untuk itu perlu adanya berbagai usaha dari orang tua/ keluarga maupun sekolah untuk membantu siswa memenuhi kebutuhannya, sehingga tidak terjadi timbulnya perilaku menyimpang.
Usaha yang dapat dilakukan oleh orang tua dan sekolah adalah :
1. Meningkatkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Memberikan bimbingan kepada remaja untuk mencapai cita-citanya dengan penuh kasih sayang
3. Memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat dijadikan sebagi model bagi remaja untuk diidentifikasi dalam kehidupannya, sesuai dengan peran jenis kelaminnya masing-masing.
4. Memberikan fasilitas kepada remaja untuk mengembangkan potensi yang dimiliki kearah positif dan bermanfaat bagi remaja itu sendiri
5. Menghargai dan memperlakukan remaja sebagai individu yang sedang berkembang menuju kedewasaannya
6. Membantu remaja dalam mengatasi problem-problem yang sedang dialami, agar tidak menimbulkan dampak negatif dalam kehidupannya
7. Mengikutsertakan remaja dalam mengatasi masalah (keluarga, sekolah) yang memerlukan pemecahan sesuai dengan batas-batas kemampuannya
8. Sekolah perlu melakukan berbagai kegiatan kelompok sebagai sarana untuk mengembangkan sifat kebersamaan dan memenuhikebutuhan diikutsertakannya dalam kelompok
9. Membimbing dan memberi kesempatan untuk berprestasi melalui berbagai kegiatan ko-kurikuler maupun ekstra kurikuler.
Lebih rincinya, usaha yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan remaja adalah sebagai berikut :
1. Usaha untuk memenuhi kebutuhan mendapatkan status
a. Mengembangkan bakat khusus remaja dengan berbagai rangsangan dan menghargai prestasi mereka
b. Menghindari pemberian motivasi dengan membandingkan remaja secara individu baik dalam prestasi akademis maupun bakat khusus
c. Tidak menuntut remaja berprestasi sama, walaupun waktu guru dan metode belajar yang sama
2. Memenuhi kebutuhan mandiri
a. Memotivasi remaja membuat rencana/ program untuk pengembangan bakat atau potensi mereka
b. Membantu pengambangan bakat/ potensi remaja sesuai perencanaan program
c. Memberi kesempatan remaja untuk mengemukakan ide-ide, mengabil keputusan, membentuk kelompok, memilih jurusan, dan program pengembangan bakat
d. Memberi penghargaan atau penguatan kepada kelompok remaja
3. Memenuhi kebutuhan berprestasi
a. Memberikan penilaian, kalau siswa telah menguasai bahan yang dipelajarinya
b. Memotivasi dengan cara membandingkan rata-rata kelas atau prestasi siswa secara keseluruhan dengan prestasi siswa dalam kelas yang sama
c. Membantu siswa mengembangkan bakat-bakat khusus
4. Memenuhi kebutuhan untuk diakrabi
a. Membina kedekatan psikologis dengan remaja
b. Selalu bekerjasama dalam berbagai kesempatan
5. Memenuhi kebutuhan filsafat hidup
a. Memenuhi informasi tentang nilai kebenaran dalam kehidupan
b. Menjadikan guru dan reman mereka sebagai model (dapat dijadikan teladan)
c. Melakukan bimbingan dan konseling kelompok atau individual untuk membentuk keyakinan dan keterampilan memecahkan masalah kehidupan dengan cara-cara yang bernilai moral dan kebenaran.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar