Rabu, 22 Juni 2011

INTERVIEW PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK MENGENAI “BAKAT”

PENDAHULUAN


Dalam suatu lingkungan sekolah terkadang kita menyaksikan ada beberapa anak yang mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Ada anak yang pandai dalam bermain musik, ada yang pandai olah raga, ada juga yang pandai melukis, hal ini merupakan sebagaian fenomena perbedaan antara individu satu dengan yang lain. Kemampuan yang seperti ini lebih bersifat khusus atau bisa dikatakan anak-anak seperti mereka mempunyai bakat atau talenta dalam bidang tertentu.
Hal tersebut tidaklah sama dengan kecerdasan, karena pada dasarnya kecerdasan atau intelegensi merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memecahkan masalah-masalah dilingkungannya, sehingga ia dapat hidup dengan baik dilingkungan tertentu yang menuntut penyesuaian tertentu pula. Dan untuk mengukur kecerdasan ini biasanya diukur dengan tes kecerdasan umum. Bagaimana cara mengetahui bakat dari seseorang, hal inilah yang akan kita kaji dalam laporan penugasan ini melalui wawancara dengan seorang guru sebagai pendidik dan pembimbing anak berbakat dan seorang peserta didik yang berbakat..
Para pendidik, konselor dan orang tua harus mengetahui bakat anak agar dapat memberikan arahan yang tepat, sehingga bakat yang dimiliki anak dapat berkembang secara maksimal. Bagi seorang pendidik usaha menemukan, mengenal dan memahami bakat siswa merupakan hal yang penting. hal itu perlu dilakukan sedini mungkin, kemudian dikenali dan dipahami kemudian dikembangkan dan disalurkan sehingga sisiwa dapat berkembang seoptimal mungkin.



HASIL WAWANCARA DENGAN PENDIDIK



 Menurut Bapak, Apakah bakat itu?

Bakat adalah suatu kualitas yang Nampak pada seseorang pada suatu keahlian tertentu seperti music, seni mengarang, kecakapan dalam matematika, keahlian dalam bidang bahasa, atau keahlian-keahlian lainnya

 Sebagai seorang pendidik, menurut Bapak, seperti apakah seorang peserta didik disebut anak berbakat?

Pada dasarnya setiap anak memiliki bakat. Berbicara tentang keberbakatan, Jika anak menunjukkan keterampilan motorik lebih cepat dari anak pada umumnya, penguasaan bahasa lebih awal, dapat mempertahankan pembicaraan lebih lama dengan kalimat yang lebih kompleks untuk anak seusianya, kemungkinan anak berpotensi gifted (berbakat).
pengertian keberbakatan itu sendiri memiliki makna beragam. Beberapa istilah yang sering disebut antara lain gifted, talent, genius, dan prodigy.

• Istilah genius digunakan untuk menunjukkan adanya kemampuan dan prestasi luar biasa yang dimiliki seseorang.
• Prodigy merujuk pada kemampun berprestasi yang menakjubkan dalam bidang ketrampilan tertentu, seperti musik, matematika, permainancatur dsb.
• Sedangkan istilah gifted lebih dikaitkan dengan adanya kemampuan intelektual yang superior namun tidak memberikan kontribusi yang unik.

Anak berbakat yang mana yang anda tanyakan?

 Saya kira, saya lebih tertarik menanyakan tentang peserta didik babak yang PRODIGY, karena menurut saya, anak genius belum tentu prodigy, sedangkan anak gifted lebih sering dikategorikan anak pintar dalam hal akademik, sehingga di sekolah Bapak sudah mempunyai wadah, yaitu kelas axelerasi. Sehingga selain Prodigy sudah cukup jelas bagi saya. Dari pernyataan bapak tadi, bisa saya simpulkan bahwa anak berbakat khusus (prodigy) belum tentu anak pintar bukan? Bagaimana penjelasannya?

anak berbakat berbeda dengan anak pintar. Bakat berarti punya potensi. Sedangkan pintar bisa didapat dari tekun mempelajari sesuatu. Tapi meski tekun, namun tak berpotensi, seseorang tak akan bisa optimal seperti halnya anak berbakat. Kalau anak tak berbakat musikal, misalnya. Biar dikursuskan musik sehebat apa pun, ya, kemampuannya sebegitu-begitu saja. Tak akan berkembang. Sebaliknya, jika anak berbakat tapi lingkungannya tak menunjang, ia pun tak akan berkembang. Soal bakat musik tadi, misalnya. Jika di rumah tak ada alat-alat musik, bakatnya akan terpendam. Anak berbakat belum tentu termasuk kategory anak pintas/cerdas, tetapi kebanyakan yang terjadi anak berbakat biasanya pintar juga.


 Bagaimana ciri-ciri/mendeteksi anak berbakat menurut bapak?

anak berbakat memiliki perbedaan dengan anak-anak seusianya, terutama dalam hal penguasaan kemampuan tertentu.misalnya, menguasai kemampuan psikomotor lebih cepat dibanding dengan anak normal. Dari sisi karakteristik intelektual, anak berbakat memiliki kemampuan intelektual yang tinggi. Anak-anak ini berbicara dan membaca lebih cepat. Mereka biasanya senang membaca, memiliki perbedaharaan kosakata yang luas dengan penguasaan bahasa yang baik, rasa ingin tahu tinggi dan konsentrasi yang kuat. Imajinasi anak-anak ini ‘hidup’, menunjukkan perhatian dan memori yang baik, mereka banyak bertanya dan menggunakan kata saya dan kamu lebih cepat dibanding dengan anak normal.

Dari sisi karakteristik afektif, anak berbakat termotivasi dan senang belajar. Mereka memiliki konsep diri yang lebih tinggi, menunjukkan keuletan dalam bekerja dan tekun dalam menyelesaikan suatu tugas sampai tuntas.

Biasanya, anak-anak ini memiliki sifat kompetitif yang tinggi dengan teman sebaya. Anak berbakat umumnya lebih senang berinteraksi dengan anak yang lebih tua dari usianya. Mereka tampak memiliki energi yang tidak habis dalam mengeksplor lingkungannya. Berbeda dengan anak hiperaktif, keaktifan anak berbakat memiliki fokus pada tujuan yang jelas, sedangkan anak hiperaktif lebih tidak terfokus dan menyebar.

 Di SMA Katolik Giovanni dikenal dengan gudangnya anak genius, prodigy maupun gifted. Sebagai guru agama, Bapak mendapat bagian untuk mendampingi anak yang mana?

Sebagai guru Agama, mungkin semua siswa adalah tanggung jawab saya untuk membimbing dan mendampingi mereka, karena attitude maupun budi pekerti mereka adalah bagian dari materi pelajaran yang harus saya sampaikan dan menjadi tanggung jawab saya. Tetapi sebagai Kaur kesiswaan dan sekaligus pemimpin redaksi majalah mediator yang merupakan majalah komunikasi sekolah saya lebih banyak ditugaskan kepala sekolah mendampingi anak-anak berbakat yang akan dikirim ke berbagai lomba atau olympiade tertentu. Tentu saja dibantu guru mata pelajaran yang berhubungan dengan keahlian tersebut. Misalnya untuk Olympiade Sains, tentu saya harus bekerja sama dengan guru-guru dibidangnya, untuk siswa yang akan mengikuti lomba dibidang seni maupun bahasa, saya juga bekerja sama dengan guru bidang studi tersebut.

 Menurut Bapak, mengapa bapak (pada khususnya) dan sekolah (pada umumnya) harus mengetahui bakat setiap peserta didik? Apakah demi kepentingan sekolah (membawa nama sekolah, seandainya dia juara) atau untuk tujuan apa?

Setiap individu hendaknya mendapat kesempatan dan pelayanan untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan, kecerdasan, bakat, minatnya, latar belakang dan lingkungan fisik serta sosial masing-masing siswa. Setiap anak dipercaya memiliki bakat sendiri-sendiri. Namun bakat anak ini tidak bisa langsung terlihat begitu saja. Karenanya sebagai pendidik, kita harus mengenali dan memahami bakat yang dimiliki peserta didiknya. Dengan memahami bakat anak, akan lebih mudah dan terarah dalam mengembangkannya. Kalaupun hasil akhirnya akan membawa nama sekolah dan menguntungkan sekolah, tetapi dengan mengetahui bakatnya dan memiliki wadah untuk mengarahkan dan membimbingnya, seorang peserta didik yang berbakat akan sangat beruntung. Semua demi masa depannya juga.
tidak semua orang didunia ini bisa punya kesempatan untuk mengembangkan diri. Jika kita mau melihat sebenarnya banyak sekali anak-anak disekeliling kita yang berbakat dalam suatu hal, mereka juga memiliki minat dan motifasi yang kuat tapi tetap saja tidak jadi apa-apa. Salah satu hal yang menyebabkan itu terjadi karena tidak ada kesempatan atau tidak pernah mereka diberi kesempatan untuk mencoba. Untuk itu kami sebagai bagian dari lingkungan pendidikan berkewajiban melakukan sesuatu.
 Langkah-langkah seperti apa yang sudah bapak dan sekolah lakukan untuk membantu mengembangkan peserta didik yang memiliki bakat?
 Kami mencoba Menumbuhkan keberanian : berani memulai, berani gagal, berani berkorban (perasaan, waktu, tenaga, pikiran, dsb), berani bertarung. Keberanian akan membuat kita melihat jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala
 Mendukung dengan latihan : bakat perlu selalu diasah, latihan adalah kunci keberhasilan
 Mendukung dengan fasilitas, biaya, dan kondisi sosial yang turut berperan dalam usaha pengembangan bakat, termasuk memberikan dukungan baik psikologis maupun fisik.
 Untuk siswa genius / gifted, kami mengembangkan program pendidikan berdeferensi disekolah dengan kurikulum berdeferensi pula guna memberikan pelayanan secara lebih efektif kepada anak yang memilki kemampuan khusus dalam bentuk kelas axelerasi, karena Anak-anak ini membutuhkan program pendidikan yang berdiferensiasi dan atau pelayanan di luar jangkuan program sekolah biasa, agar dapat mewujudkan kontribusi mereka pada diri sendiri dan masyarakat.
 Sebagai pendidik, kita tahu bahwa kita hanya tangan kanan dari orang tua siswa untuk membimbing dan mendampingi mereka (anak berbakat), apa saran bapak untuk para orang tua siswa berbakat?
Setiap anak dipercaya memiliki bakat sendiri-sendiri. Namun bakat anak ini tidak bisa langsung terlihat begitu saja. Karenanya orang tua harus mengenali dan memahami bakat yang dimiliki anaknya. Dengan memahami bakat anak, akan lebih mudah dan terarah dalam mengembangkannya. Memahami bakat anak merupakan langkah awal dalam membantu anak meraih masa depannya. Ketika bakat anak ditemukan, orang tua seyogyanya memberi peluang pada anak untuk mengembangkan bakatnya. Yakni, dengan menciptakan lingkungan yang mendorong perkembangan bakat itu. sekalipun seorang anak berbakat namun lingkungannya tak mendukung, maka ia tak akan berkembang. "Memang anak berbakat akan belajar lebih cepat dan melakukan segala sesuatu lebih baik ketimbang anak biasa, sehingga tampaknya tak perlu mendapatkan perhatian khusus. Padahal tidak demikian apakah ia berbakat atau tidak, punya hak untuk mendapatkan pendidikan yang menarik dan menantang. Tapi karena kebutuhan, minat, dan perilaku yang "lebih" dibanding anak lainnya, mau tak mau, anak berbakat harus mendapatkan pengarahan khusus. Hanya, jangan sampai perlakuan khusus itu merugikan. Baik bagi si anak itu sendiri maupun anak lain. Misalnya, orang tua sering menonjol-nonjolkan anaknya yang berbakat dibanding anaknya yang lain.
setiap anak merupakan pribadi yang unik dan berbeda satu dengan yang lain. Perbedaan ini terjadi karena setiap anak mempunyai bakat, kemampuan, dan kebutuhan yang berbeda. Orang tua boleh saja mematok prestasi akademis yang tinggi namun mestinya realistis buat si anak. , hendaknya orang tua menanamkan rasa optimis kepada anak bahwa mereka bisa mencapainya. Orang tua harus selalu berkomunikasi aktif dengan anak, untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan bonding yang lebih kuat, apabila diperlukan cari anggota keluarga yang bisa menjadi mentor membantu anak mengembangkan bakat mereka.


Yang perlu diingat, prestasi anak bukanlah prestasi untuk orang tuanya. Prestasi itu untuk diri anak itu sendiri. Ada hal-hal yang Orang tua hendaknya waspada akan diri mereka apakah mereka memberikan respon yang benar terhadap kebutuhan anak ataukah hanya memberikan respon kepada bakat yang dimiliki anak. Tidak sedikit orang tua yang salah dalam hal ini, yaitu adakalanya orang tua menyadari anak mereka berbakat kemudian secara menggebu-gebu memaksa anakya mengikuti latihan-latihan dengan program yang sangat ketat. Dorongan seperti ini lambat laun akan membuat anak menyadari bahwa orang tua mereka lebih berminat pada bakat yang mereka miliki daripada memperhatikan kesejahteraan dan kebahagiaan diri mereka selaku anak-anaknya.

 Terakhir, bagaimana saran bapak untuk sesama rekan guru dalam membimbing dan mendampingi anak berbakat
Always say you yes for children. Selalu berkatalah ya pada anak. Jarang didapati guru yang demikian ini. Rata-rata mereka melarang siswa-siswanya melakukan sesuatu. Contoh jangan manjat pagar nanti jatuh, jangan main api nanti terbakar dan sebagainya. Padahal siswa saat melakukan hal tersebut pada kondisi senang dengan hal baru, menemui keasyikan dan mencoba untuk belajar dari hal tersebut. Pada tarap belajar inilah nantinya akan timbul suatu kreativitas pada diri siswa tersebut. Mereka akan berhenti jika ternyata api itu panas, ataupun tidak akan melakukan lagi ketika mereka jatuh dari suatu pagar tersebut.

Larangan-larangan semacam ini tentunya dapat mematikan kreativitas siswa. Siswa akan selalu dalam lingkaran ketidaktahuan, ketakutan, tidak berani mencoba sesuatu yang baru. Namun kadang guru sendiri tidak menyadari akan hal ini. Seharusnya untuk hal-hal baru seperti diatas siswa diberi kesempatan untuk mencoba melakukan sementara guru tetap memberi pengawasan sehingga siswa dapat bereksperimen dengan aman.Guru harus mampu menyediakan media untuk siswanya sebagai upaya untuk menelurkan siswa yang cerdas dan kreatif. perkembangan siswa selalu berupa interaksi antara bakat dan lingkungan. Contohnya, apabila guru memberi lingkungan yang sesuai dengan bakat mereka sendiri. Misalnya guru yang gemar musik akan selalu memberikan lingkungan musik pada siswanya sehingga siswa sejak awal hidup dalam lingkunga musik tersebut.atau siswa masa usia sekolah sering melakukan hal-hal yang seenaknya saja sehingga menimbulkan perhatian pada orang lain yang mempengaruhi perilakunya sendiri lagi.
Hendaknya pendidik melakukan hal-hal nyata seperti : Memperkaya siswa dengan berbagai pengalaman, Mendorong dan merangsang siswa mengembangkan minat dan bakat, Memberikan pujian dan hadiah/reward terhadap hasil usaha mereka, Menyediakan sarana dan prasarana untuk mengaktualisasikan bakat siswa , memotivasi orang tua tua siswa untuk selalu mendukung, memahami pemikiran,perasaan dan perilaku siswa ,menempatkan diri dalam situasi anak didik,dan melihat dari sudut pandang anak, jugamembebaskan siswa menentukan pilihan yang tepat untuk perkembangan bakatnya.

HASIL WAWANCARA DENGAN ANAK BERBAKAT

 Apa cita-cita kamu sebenarnya dan mengapa?
Sejak kecil saya bercita-cita menjadi ilmuwan, karena ilmuwan dapat menciptakan sesuatu yang hasilnya akan digunakan demi kepentingan banyak orang.
 Apa yang membuat guru-guru disekolah dan orang tuamu mengatakan bahwa kamu adalah bagian dari siswa berbakat?
Saya sendiri kurang menyadari bahwa saya termasuk siswa berbakat. saya hanya must go on saja dalam kapasitas saya sebagai pelajar. Kalau saya memiliki kemampuan, jelas itu tidak lepas dari campur tangan Tuhan. Kalaupun saya memiliki kemauan, itu karena dukungan dari lingkungan yang mencintai saya, baik keluarga (terutama orang tua) , guru-guru dan juga teman-teman disekolah.
 Kamu bahkan tidak hanya dikatakan anak cerdas ( karena bisa masuk kelas akselerasi) tetapi juga termasuk anak berbakat dibidang khusus seperti kemampuan berbahasa dan MIPA. Kamu termasuk anak multitalented. Sejak kapan kamu menyadari ini dan bagaimana kamu mampu meraihnya?
Saya tidak pernah menyadari keterbakatan yang saya miliki. Saya hanya selalu berusaha dan tentunya selalu bersyukur karena memiliki Tuhan dan orang tua juga guru-guru yang mendukung saya. Tentu saja semua ini bukan tanpa kerja keras, saya selalu berusaha belajar dengan tekun dan penuh ketelitian seperti pesan orang tua saya dan semuanya disempurnakan oleh Tuhan.
 Prestasi apa saja yang sudah kamu raih dan mana prestasi yang paling membanggakan kamu?
Puji Tuhan, sejak SD saya sudah mengukir prestasi yang cukup membuat saya bersyukur.Dejak SD hingga SMU sekarang ini, saya meraih juara umum dengan NEM tertinggi., saya mendapat nilai sempurna (10) untuk bidang studi matematika. Saya selalu bangga dengan semua prestasi saya, dari prestasi juara 2 lomba minat baca ditingkat SD sampai dengan prestasi terakhir sebagai juara umum pada pengumuma hasil UN Giovanni 2011.


 Apa saja yang sudah dilakukan sekolah sebagai bentuk perhatian pada anak berbakat sepertimu?
Sekolah dengan segenap guru dan karyawan sangat mendukung kami untuk terus berprestasi. Saya bersyukur masuk disekolah ini. Segala fasilitas dan dukungan tak kurang mereka berikan. Kami tidak hanya didukung dengan fasilitas-fasilitas memadai, tetapi juga guru-guru yang mampu dan mau membimbing dan mendampingi kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar